PEMERIKSAAN EKG
Posted by joe pada 12/09/2009
Pengertian
Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan potensial atau perubahan voltase yang terdapat dalam jantung.
Elektrokardiogram adalah grafik yang merekam perubahan potensial listrik jantung yang dihubungkan dengan waktu.
Kegunaan EKG adalah :
þ Mengetahui kelainan-kelainan irama jantung (aritmia)
þ Mengetahui kelainan-kelainan miokardium (infark, hipertrophy atrial dan ventrikel)
þ Mengetahui adanya pengaruh atau efek obat-obat jantung
þ Mengetahui adanya gangguan elektrolit
þ Mengetahui adanya gangguan perikarditis
Cara merekam EKG
Persiapan alat
- Mesin EKG yang dilengkapi 2 kabel
Satu kabel untuk listrik (power)
Satu kabel untuk ground
Satu kabel untuk pasien
- Plat elektrode yaitu
Elektrode ekstremitas diikatkan dengan ban pengikat khusus
Elektrode dada dengan balon penghisap
- Jelly elektrode/air
- Kertas EKG
- Kertas tissue
Cara menempatkan elektrode :
- Elektrode ekstremitas atas dipasang pada pergelangan tangan kanan dan searah dengan telapak tangan
- Elektrode ekstremitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kiri sebelah dalam
Pemasangan pada pergelangan tidak mutlak, bisa diperlukan untuk dapat dipasang sampai paha kiri atau kanan
Kabel yang dihubungkan :
Merah è Lengan kanan (RA)
Kuning è Lengan kiri (LA)
Hijau è Tungkai kiri (LL)
Hitam è Tungkai kanan (RL) : ground
- Elektrode dada (prekordial) terpasang
V1 : Spatium Interkostal (SIC) ke IV pinggir kanan sternum
V2 : SIC ke IV sebelah pinggir kiri sternum
V3 : ditengah diantara V2 dan V4
V4 : SIC ke V garis mid klavikula kiri
V5 : Sejajar V4 garis aksilaris kiri
V6 : Sejajar V6 garis mid aksilaris
V7 : Sejajar V6 pada garis post aksilaris (jarang dipakai)
V8 : Sejajar V7 garis ventrikel ujung scapula (jarang dipakai)
V9 : Sejajar V8 pada kiri ventrikel (jarang dipakai)
- Hidupkan mesin EKG
Perksa kembali standarisasi EKG dengan :
Kalibrasi 1 milivolt è akan memberikan gelombang setinggi 10 mm
Kecepatan 25 mm per detik
Lakukan kalibrasi dengan menekan tombol start/run. Setelah kertas EKG bergerak, tekan tombol kalibrasi untuk memeriksa apakah gelombang EKG sesuai 10 mm/1MV, dengan memindahkan lead selektor buat perekaman EKG berturut-turut :
Lead ekstremitas :I, II, III, aVR, aVL, aVF,
Lead prekordial : V1-V6.
Standar lead ekstremitas:
Bagaimana asal dari gel I, II, III, dan aVR, aVL dan aVF?
Lead I : Perbedaan potensial antara LA dan RA
Lead II : Perbedaan potensial antara RA dan LL
Lead III : Perbedaan potensial antara LA dan LL
aVR : Potensial dari lengan kanan terhadap
aVL : Potensial dari lengan kiri terhadap
aVF : Potensial dari tungkai kiri terhadap
Cek List pemasangan EKG
No | Kegiatan | Dilakukan | |
Ya | Tidak | ||
1 | Cek alat EKG dan kelengkapannya | ||
2 | Cuci tangan | ||
3 | Mengucapkan salam | ||
4 | Menjelaskan tujuan pemeriksaan | ||
5 | Menjelaskan langkah dan prosedur | ||
6 | Menanyakan kesiapan pasien | ||
7 | Menyalakan mesin EKG | ||
8 | Baringkan pasien dengan tenang di bed, tangan dan kaki tidak bersentuhan | ||
9 | Pastikan tidak ada alat elektronik dan logam lain yang bersentuhan dengan badan | ||
10 | Bersihkan dada, kedua pergelangan tangan dan kaki dengan kapas alkohol | ||
11 | Beri elektrode ekstremitas dengan jeli | ||
12 | Pasang empat elektrode ekstremitas dengan benar | ||
13 | Dada diberi jeli sesuai dengan lokasi elektrode V1-V6 | ||
14 | Pasang elektrode prekordial dengan benar | ||
15 | Rekam setiap lead 3-4 beat (setelan otomatis) | ||
16 | Lepas elektrode | ||
17 | Bersihkan tubuh pasien | ||
18 | Beritahu pasien perekaman sudah selesai | ||
19 | Matikan mesin EKG | ||
20 | Catat nama pasien, umur, jam dan tanggal pemeriksaan | ||
21 | Bereskan alat | ||
Total : |
suryadi stikes bigespolman sulbar said
bgus banget blog akper pemkot tegal,bxk informsi kesehtan,mju terus perawat indonesia
joe said
TX DAH MAMPIR KESINI…”Semangat untuk membuat profesi keperawatan yg lebih baik
Frits Y, SKep.Ns said
maaf numpang curhat …
isi blog akper pemkot tegal sangat bagus dan perlu di contoh oleh akper lainnya. namun realitas perawat di klinik sangat bertolak belakang dengan di akademik. seakan akan apa yang kita pelajari di akademik hampir 95 % tidak sesuai dengan di lapangan.
riwayat pendidikan saya dimulai dari akper depkes ri malang, kemudian melanjutkan studi di prodi s1 keperawatan fk unibraw malang.
riwayat pekerjaan : puskesmas sumbersari jember dan rs ptpn x jember klinik dan rsu bondowoso(sbg perawat pelaksana); akper nata sampang, akper hafshawaty probolinggo, akper lumajang dan prodi d iii keperawatan bondowoso (sbg dosen).
dari pengalaman saya hingga sekarang, permasalahannya adalah kurangnya sdm perawat pendidikan s1 / s2 keperawatan di lapangan / klinik. kebanyakan mereka cenderung lebih suka di akademik / pendidikan. sehingga yang berkembang lebih banyak ke arah konsep sedangkan penerapannya di lapangan / klinik boleh di bilang nol besar. banyak kelemahan yang ada pada profesi perawat (banyak tugas tambahan diluar TUPOKSI perawat yg seharusnya : administrasi, rekam medik, tulis resep, dll), tidak adanya protap kegawatan (sehingga perawat nunggu perintah dokter / telepon dahulu baru bertindak, padahal tindakan harus cepat diambil, dan seringkali dokternya sulit dihubungi), jika bertindak dahulu, walaupun tindakannya sudah benar secara teori tetapi keadaan berkata lain / pasien wafat ==> bagaimana NASIB perawat tsb?. SUDAH JATUH DITIMPA ANAK TANGGA. ada celoteh bahwa ilmu keperawatan itu melangit tetapi tidak pernah membumi. bekal ilmu yang kita dapat di kampus sama sekali tidak dapat diaplikasikan (nunggun perintah terus). Bagaimana TIDAK, lah wong undang – undang saja tidak berpihak pada perawat.
Mudah – mudahan ini tidak terjadi di tempat saudara, tetapi jika sama ?????
kenyataan ini adalah pr / tugas kita bersama, jangan berjuang sendiri – sendiri. kenyataan di lapangan yang kurang berkembang bila dibandingkan dengan di akademik adalah kewajiban kita bersama (perawat di klinik maupun di akademik). selamat berjuang semoga perawat bisa bersatu dan sejahtera dalam pekerjaanya maupun dalam kehidupannya.
joe said
Trimakasih sdh mampir di sini, dan sdh berbagi pengalaman disini. Pengalaman anda sangat luar biasa, Memang itulah realita yg ada untuk perawat saat ini, sangat jarang atau bahkan mlh tdk ada perawat yg sdh lulus master mau mengabdikan dirinya ke klinik. Krn memang kebutuhan klinik blm memerlukan master.Shingga perkembangan ilmu diklinik relatif stagnan.ya cenderung hanya rutinitas yang ada..blm adanya jg undang-undang yg khusus mengatur perawat shg kewenangan perawat sangat-sangat terbatas.Itulah PR bersama yg harus sgera di kerjakan, bkn hanya oleh pembesar2 aja yg du2k disana tp seluruh perawat baik itu di daerah terpencilpun hrs terus mendukung, bersatu padu menjadikan profesi perawat di INA maju sperti perawatdi LN…dan yg terpenting adalah ACTION tman-tman semua. TETAP SEMANGAT SEMOGA PERAWAT INDONESIA SEMANGKIN MAJU
the_prince said
meski saya dari kedokteran, namun artikel ini membantu juga dalam mencari referensi tugas tentang EKG..thx
Roni said
Thx, saya masih belajar, akan lebih bagus bila pemasangan elektroda ada gambarnyaThx, saya masih belajar, akan lebih bagus bila pemasangan elektroda ada gambarnya
joe said
trims saranya, nanti insy sy cari sumbernya..
Ketek Capung said
mantap…mantap…mantap…sejalan dgn mas roni kalau gambar pemasangan elektrodanya jg di tampilkan biar lbh tepat pada sasarannya…
sokeh said
maju terus akper tegal
winie adawiyah said
terimakasih atas postingan mengenai EKG nya, sangat bermanfaat sekali,
semoga kita mampu menjadi perawat yang pandai dalam mengemban amanah….
smangattt nurse!!!
Congenital Heart Desease (CHD | andidharmawan said
[…] 2. Hidupkan mesin EKG • Perksa kembali standarisasi EKG dengan : • Kalibrasi 1 milivolt è akan memberikan gelombang setinggi 10 mm • Kecepatan 25 mm per detik Lakukan kalibrasi dengan menekan tombol start/run. Setelah kertas EKG bergerak, tekan tombol kalibrasi untuk memeriksa apakah gelombang EKG sesuai 10 mm/1MV, dengan memindahkan lead selektor buat perekaman EKG berturut-turut : • Lead ekstremitas :I, II, III, aVR, aVL, aVF, • Lead prekordial : V1-V6. Standar lead ekstremitas: • Lead I : Perbedaan potensial antara LA dan RA • Lead II : Perbedaan potensial antara RA dan LL • Lead III : Perbedaan potensial antara LA dan LL • aVR : Potensial dari lengan kanan terhadap • aVL : Potensial dari lengan kiri terhadap • aVF : Potensial dari tungkai kiri terhadap diposkan 29/01/2009 12:14 WIB https://perawattegal.wordpress.com/2009/09/12/pemeriksaan-ekg/ […]